Sabtu, 06 Agustus 2011

Desain Rumah Minimalis

Seringkali kita melihat keanggunan, dan keindahan pada rumah rumah tua yang tidak kita temukan pada rumah masa kini, sebagai contoh: Ukiran-ukiran ornamen rumah, tata ruang dengan konsep plafond yang tinggi, dll. Sayangnya, tidak semua rumah tua ini sesuai dengan konsep pemakaian rumah masa kini, ataupun karena umurnya yang sudah tua, rumah-rumah ini memerlukan perawatan khusus agar dapat tetap dipakai.
Beberapa karakteristik yang biasa kita temukan dalam rumah tua adalah sebagai berikut :
1. Material utama atap, pintu dan jendela yang di dominasi dengan kayu.
Material utama pada rumah tua yang biasa ditemukan adalah kayu. Mulai dari kusen sampai ke rangka kuda-kuda, umumnya konstruksi rumah tua memakai kayu sebagai bahan primer pembentuk rangka kuda-kuda dan kusen.
2. Ruangan yang besar dan tinggi.
Ciri khas lain yang dapat kita temukan pada rumah rumah tua adalah dominasi ruangan yang tinggi dan besar. Contoh konkritnya jika rumah pada masa kini memiliki rata-rata tinggi plafond 3 m, mungkin pada beberapa rumah tua dapat memiliki tinggi plafond antara 4 – 5 m.
3. Kaya Ornamen
Perbedaan yang mencolok antara rumah masa kini dengan rumah rumah tua tentu saja pada aplikasi bentuk dekorasi dan ornamen. Umumnya rumah-rumah tua memiliki suatu ciri khas ornamen seperti ukiran pada list pintu, atau bentuk lubang udara yang unik, ukiran-ukiran ataupun hiasan taman yang unik, sementara rumah masa kini lebih ‘selektif’ dalam menonjolkan suatu ornamen.
4. Variasi material dasar dan karakteristiknya
Tidak dapat dipungkiri juga bahwa pada rumah tua biasanya banyak material yang tidak bisa kita jumpai pada rumah masa kini, contohnya genteng rumah tua umumnya adalah genteng tanah liat dengan pola pola tertentu, atau genteng kaca yang sekarang tidak dapat dengan mudah kita temukan. Contoh lainnya adalah lantai rumah-rumah tua yang umumnya memakai teraso yang akan menimbulkan kesan unik.
Berdasarkan beberapa karakteristik di atas, berikut ada beberapa ide desain untuk mengoptimalisasikan sebuah rumah tua :
1. Redefined the soul
Langkah pertama dalam mengoptimalisasikan sebuah rumah tua, temukan dan perkuat dulu jiwa dan karakter yang ingin di tonjolkan, contoh : Rangka atap kayu exposed dapat menjadi suatu konsep yang baik bila anda ingin menimbulkan kesan tradisional atau back to nature, ataupun kesan rustic. Karena rumah-rumah tua biasanya memiliki kayu yang cukup baik (bila dirawat dengan baik), anda dapat membuka plafond untuk mengexposed ‘keindahan dan keanggunan’ bangunan ini.
2. Enchance the soul; Old idea- New tech.
Langkah kedua jika anda telah menemukan suatu karakter yang ingin ditunjukan, maka dengan kemajuan teknologi, anda dapat memperkuat kesan ini. Contoh : rangka atap kayu yang terexposed biasanya sulit memiliki penerangan yang baik, anda dapat memberikan penerangan tambahan dengan warna dan tipe yang disesuaikan dengan selera anda sehingga tercipta kesan yang lebih kuat untuk rangka tersebut. Atau pintu dan jendela yang cukup unik dapat diperkuat lagi dengan melakukan pengecatan ulang sehingga karakternya terlihat anggun dan mewah.
3. Renew and reknown
Faktor terakhir dalam mengoptimalisasikan sebuah rumah tua adalah memberikan suatu ‘pembaharuan’. Dengan pengaturan yang tepat, anda dapat mengubah kesan sebuah rumah tua menjadi sebuah rumah yang ‘homy’, ataupun ‘natural’, atau kesan lain yang hendak anda tonjolkan. Biasanya cat baru ataupun warna baru turut membantu mewujudkan konsep suatu pembaharuan.
Jadi dengan adanya optimalisasi rumah tua anda, maka kesan ‘kuno’ dapat anda tinggalkan, bahkan sekarang properti anda adalah salah satu landmark yang dapat anda banggakan. Silahkan mencoba